Layar lipat menjadi salah satu keberhasilan dalam bidang teknologi saat ini terutama dalam hal komunikasi. Mulai dari Telepon genggam yang kita kenal dulu masih menggunakan layar yang tidak berwarna sampai menjadi berwarna.
Bahkan sekarang menggunakan layar yang lebar dan dapat disentuh dengan tangan untuk mengoperasikannya. Teknologi layar yang terbaru saat ini yaitu smartphone layar sentuh yang dapat dilipat seperti dompet.
Perkembangan ini tentu melalui banyak penelitian dan eksperimen yang tidak mudah serta memakan waktu yang cukup lama.
Perkembangan Layar Lipat
Layar lipat tentu merupakan hasil pengembangan teknologi display terdahulunya yaitu layar sentuh. Layar sentuh menggunakan material khusus yang terdiri dari beberapa komponen.
Baik itu layar sentuh yang kaku atau fleksibel, datar atau melengkung, dilipat atau digulung pada dasarnya menggunakan bahan yang kurang lebih sama. Cara kerja yang dipakai pun juga sama. Yaitu memanfaatkan bahan yang disebut dengan Substrat sebagai media untuk menghasilkan jutaan bintik warna atau piksel.
Dari jutaan bintik warna pada substrat tersebut akan menghasilkan gambar yang bisa kita lihat seperti pada layar smartphone saat ini. Termasuk layar LCD, OLED dan yang terbaru saat ini adalah Mini-LED dan Micro-LED.
Bahan Substrat yang digunakan pada umumnya menggunakan bahan kaca yang tipis dan kaku. Sehingga mudah retak atau pecah dan tidak tahan terhadap tekanan yang berlebihan.
Kemudian dalam dekade terakhir, para ilmuwan berhasil menciptakan salah satu bahan substrat berbahan plastik yang lebih fleksibel, ringan dan kuat serta dapat ditekuk tanpa pecah.
Layar dengan substrat berbahan plastik merupakan awal dari terciptanya smartphone dengan layar melengkung yaitu pada Samsung Note Edge pada tahun 2014.
Seiring berkembangnya teknologi, para ilmuwan mulai menemukan bahan pembuatan layar yang lebih lentur, fleksibel dan kuat. Dasar penemuan inilah yang menjadikan layar lipat mulai diproduksi oleh produsen smartphone.
Cara Kerja Layar Lipat
Layar lipat yang kita lihat saat ini adalah jenis layar OLED yang tidak memiliki lampu backlight sebagai sumber cahaya. Namun cahaya yang dihasilkan berasal dari piksel yang terdapat pada layar itu sendiri yang mampu memancarkan cahaya agar menghasilkan warna dan gambar yang bisa kita lihat seperti sekarang ini.
Maka dari itu, ukuran ketebalan layar bisa diminimalisir karena tidak memerlukan papan backlight tambahan sebagai sumber cahaya.
Ketika smartphone layar lipat dihidupkan, maka aliran listrik akan masuk ke komponen layar lipat sehingga jutaan piksel yang ada pada layar akan teraliri listrik dan dapat memancarkan cahaya.
Meskipun layar lipat cenderung lebih tipis, namun tetap menggunakan lapisan-lapisan pendukung agar dapat berfungsi dengan baik.
Bagian-bagian Layar Lipat
Layar lipat terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
- Lapisan Substrat, yang merupakan lapisan dasar pada jenis layar ini sebagai tempat untuk lapisan lainnya. Terbuat dari bahan plastik polimer Polimida (PI). Selain elastis dan isolasi, bahan ini juga memiliki kekuatan mekanis dan stabilitas termal yang tinggi.
- Lapisan TFT, merupakan lapisan kedua yang diletakkan diatas papan substrat. Yaitu sebuah Transistor Film Tipis yang berfungsi untuk mengatur aliran daya listrik menuju piksel warna secara merata dan menyeluruh. Selain itu, tingkat kontras juga dapat diatur secara individu sehingga tingkat kontras lebih tinggi dan hemat daya.
- Lapisan OLED, yaitu lapisan pemancar cahaya terdiri dari piksel individu yang masing-masing terdiri dari subpiksel Merah, Hijau dan Biru (RGB). Pada bagian ini setiap piksel dapat mencapai luminositas tertentu dengan memvariasikan jumlah daya yang diterima subpikselnya. Kemudian piksel akan bergabung untuk membentuk gambar seperti yang ba kita lihat pada layar. Terbuat dari beberapa sub lapisan seperti Anoda, Katoda dan lapisan pemancar cahaya yang terdapat diantara keduanya.
- Lapisan Enkapsulasi, yaitu lapisan penutup yang menyegel dan melindungi seluruh lapisan lainnya. Lapisan ini adalah lapisan paling atas yang biasa kita sentuh saat berinteraksi dengan smartphone layar lipat. Bahan ini juga terbuat dari bahan polimida, namun yang terbaru saat ini para produsen smartphone menggunakan lapisan kaca UTG ( Ultra Thin Glass ) yang memiliki kualitas yang lebih baik. UTG memang lebih keras dari polimida dan terasa seperti kaca namun bisa ditekuk seperti pada Samsung Z Flip dan Z Fold.
Layar lipat merupakan inovasi terbaru dan terus dikembangkan agar mencapai kualitas terbaik. Penelitian lebih intens juga diperlukan untuk meminimalisir kekurangan yang mungkin bisa saja muncul.
Itulah sedikit informasi mengenai perkembangan layar lipat pada smartphone.